10 September 2010

Kekaguman Pada Jembrana


Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk berkunjung ke kota Negara, saat kota itu menyelenggarakan suatu event besar bertajuk Parade Budaya Nusantara 2010. Ini adalah pertama kalinya aku menjelajah seisi kota. Saat menginjakkan kaki di pusat penyelenggaraan Parade Budaya Nusantara yaitu Jembrana Tower, yang saya rasakan adalah rasa kagum yang sangat besar. Saya belum pernah tahu keberadaan gedung ini sebelumnya, maklum, sejak terakhir pulang dari masa kuliah di Jawa, sudah lama tidak melewati kota Negara.

Terkejut dan kagum bercampur menjadi satu. Sudah sejak lama saya mendengar kehebohan tentang Jembrana, ide-ide cemerlang pemimpinnya, banyaknya rekor Muri yang diperoleh, dan kian banyaknya daerah atau kabupaten melakukan studi banding ke sana. Kini saya benar-benar melihatnya, setidaknya berdasarkan dua sample, Jembrana Tower (atau Twin Tower atau Gedung Kesenian Negara) dan Kantor Bupati Negara yang keduanya sama-sama megah dan indah. Belum lagi berdasarkan percakapan-percakapan yang saya peroleh dari masyarakat di sana, terlihat jelas kebanggan mereka akan berkabupaten, kabupaten Jembrana.

Jembrana Tower terletak di sekitar pusat pemerintahan Kabupaten Jembrana yaitu di pusat Kota Negara, persis di depan kantor bupati. Jembrana Tower terdiri atas bangunan kembar besar dengan jarak kurang lebih 20 meter yang disambungkan oleh semacam jembatan. Di area "halamannya" terdapat stage (panggung) luas untuk pertunjukan kesenian.

Ini gambar twin towernya (maaf kelihatan satu saja, gambarnya agak kejauhan dan anglenya yang kurang bagus)

Ini gambar stagenya

Dan ini gambar area di seberangnya

Areanya sangat luas, dikelilingi oleh kolam besar yang berfungsi sebagai kanal banjir kota dan tempat rekreasi air ataupun memancing. Suasananya cukup menyenangkan dan nyaman.

Hal istimewa lainnya yang saya lihat adalah besarnya antusiasme masyarakat. Saat aku datang ke sana Parade Budaya Nusantara 2010 sudah memasuki hari ke sekian. Dan malam itu, aku berkesempatan melihat pameran, yang konon pesertanya dari seluruh Indonesia (gila ngga, sebuah kota kecil sanggup menyelenggarakan event sebesar itu).

Ini salah satu stan pameran, stan dari perwakilan Tabanan...

Tempat pameran sangat eksklusif, penonton pameran membludak. Dan saat malam makin berlanjut, banjir masa yang datang entah dari mana memadati areal panggung kesenian untuk menyaksikan pementasan wayang Cenk Blonk (konon bapak bupati menginginkan pentas-pentas yang diselenggarakan di sana harus pentas kelas satu, tidak mau yang ecek-ecek. Sangat mungkin pentas-pentas yang lain juga spektakuler dan dipadati penonton seperti malam itu). Saat aku keluar dengan mobil dari area, karena anak-anak yang masih mabuk perjalanan, hampir saja aku dikeroyok massa karena mencoba keluar dengan membelah aliran deras massa.. Hiii, tegang banget.

Sering aku renungkan, bangunan-bangunan megah seperti itu, dananya dari mana ya? Saya pikir pemda mereka sungguh pintar memanage keuangannya.

Dan yang akan selalu jadi bahan pertanyaan adalah, kapan Tabanan bisa seperti itu, memiliki pemimpin yang sangat-sangat kreatif, mampu memanage keuangan dengan baik, mewujudkan tata kota yang indah, dan sebagainya. Tapi aku tetap yakin suatu saat Tabanan akan seperti itu, bahkan melewatinya. Tapi entah kapan... Membuat taman kota saja tidak pernah selesai.