20 Februari 2011

Pelajaran Berharga dari Stadion Dipta



Ada yang berbeda dengan laga ini dibandingkan dua laga Bali DeVata sebelumnya yang saya saksikan. Kali ini, yang bertandang adalah sebuah team dengan nama besar, Persebaya 1927, dengan suporter yang jika kita dengar namanya saja sudah bikin merinding: BONEK.
Sudah tidak perlu diceritakan lagi apa yang dimaksud dengan Bonek, dan bagaimana kiprahnya sudah benar-benar terbiasa kita dengar di telinga.

Namun kali ini, saya mendapatkan "hikmah" dari pertandingan yang berkesudahan 2:`1 untuk team tuan rumah ini. Yaitu, jika kita menghargai sesama, kita juga akan mendapatkan penghormatan dari mereka. Tidak peduli bagaimana latar belakang sosial mereka, dan reputasi yang disandangnya, baik atau buruk. Dan Bonek juga adalah manusia, suatu entiti yang tetap harus kita hormati bagaimana pun reputasinya.

Kali ini Bonek benar-benar tertib dan memberikan penghormatan pada masyarakat pendukung tuan rumah (baca: Bali). Tidak ada tanda-tanda mereka membuat keonaran maupun merusak, atau yang paling kejam melakukan pembunuhan seperti yang terjadi saat mereka bertandang ke daerah lain. Usut punya usut, ternyata mulai mereka datang di pelabuhan hingga usai pertandingan, mereka mendapatkan perlakuan yang baik. Bahkan makanan nasi jinggo ribuan bungkus telah disediakan, dan tempat "tidur" telah disiapkan di dalam stadion.

Laskar Bonek benar-benar "menghijaukan" Stadion Dipta Gianyar, tempat pertandingan. Puluhan bis suporter Bonek memenuhi jalanan by pass Buruan. Sebelum masuk ke stadion, ribuan suporter berwarna seragam hijau tampak menyemut di jalanan. Saat konvoi besar suporter Laskar Dewata melintas, suporter Bonek yang duduk-duduk dalam jumlah besar di pinggir jalan sontak berdiri dan memberikan aplaus. Betapa indahnya!!

Di dalam stadion, juga benar-benar diacungi jempol. Kerukunan terlihat antara suporter Laskar Dewata (Bali DeVata) dan suporter Bonek (Persebaya 1927). Ini dibuktikan dengan lagu-lagu yang dinyanyikan satu sama lain, saling memberikan pujian.

Yang juga mendapatkan nilai tambah adalah, saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka menyanyikan dengan semangat. Berbeda dengan suporter tuan rumah yang masih malu-malu. Saat menyanyikan yel-yel pun mereka menyanyikannya dengan lebih bersemangat.

Satu lagi, saat suporter tuan rumah lepas kendali dengan melempar botol air mineral karena kecewa dengan keputusan wasit, suporter Bonek malah tidak banyak melakukan hal yang sama. Saat mereka kalah pun, mereka tetap memberikan aplaus tanda menghargai hasil pertandingan.

Jadi itulah Bonek, jika kita perlakukan dengan baik, mereka akan menghormati kita. Jika kita memandang sebelah mata dan meremehkan keberadaan mereka dan memusuhinya, mereka juga akan melakukan yang sama kepada kita. Tat Twam Asi.

Tidak percuma saya datang ke stadion, dan mengamati dari dekat kiprah Bonekmania.

Puassss.. Pertandingan seru, berbaur diantara puluhan ribu penonton yang memenuhi stadion, tahu apa itu Bonek, dan... Bali DeVata menang!!



NB: Tulisan ini juga dimuat di Kompasiana, dan langsung menjadi headline di halaman Olah Raga. Mantappp...


17 Februari 2011

Toko Onlineku Resmi Dibuka

Hari ini, 17 Februari 2011 Purnama Sasih Kaulu (ke-delapan) aku mengadakan upacara melaspas, atau lebih tepatnya upacara dalam rangka menempati sesuatu, atau memulai sesuatu.

Sesuai dengan ajaran Hindu-Bali yang saya anut, setiap mulai melakukan hal-hal baru, terutama sesuatu yang besar seperti menempati rumah, memulai suatu usaha, membuka warung/toko, memulai pekerjaan, dan sebagainya, sebisa mungkin dimulai dengan memohon doa restu kepada Tuhan dan seru sekalian alam. Semua itu dilakukan agar kita bisa melakukan usaha dengan hati yang tenang, senang, riang, nyaman, merasa plong, aura positif, dan semacamnya, yang secara otomatis membuat kita fokus dalam bekerja. Fokus dalam bekerja membuat segala sesuatu yang dilakukan akan menjadi berhasil.. idealnya. Fokus juga berada dalam bentuk konsistensi. Tanpa konsistensi, grafik tidak lagi linear atau merangkak naik, melainkan lama kelamaan akan turun menukik.

Itulah hakikat upacara ini, berusa mendatangkan hal-hal baik dari alam semesta untuk memperoleh suatu keberhasilan tujuan.

Mengupacarai suatu bangunan atau rumah atau tempat suci baru, mulai membuka warung/toko/restaurant, dan semacamnya, adalah sesuatu yang lumrah ditemukan di Bali. Tapi jika mengupacarai toko online?? Saya menganggap, apa pun bentuknya, baik di dunia nyata maupun dunia maya, saya harus kembali ke konsep yang tadi. Memohon doa restu agar kita bisa melakukan sesuatu dengan nyaman dan riang serta fokus.

Untuk itulah, toko onlineku yang pertama, http://www.galeribali.com saya upacarai. Meski dengan sederhana.
Toko ini memasarkan produk-produk fairy dress, tutu, ballet costumes, leotard, dan segala aksesorisnya.

Hari ini, website sudah siap, meskipun 'barang-barang dagangannya' masih belum banyak yang diupload. Masih ada banyak waktu, sedikit demi sedikit tiap hari data barang akan diupdate sembari mendapatkan gambar produk yang bagus. Akan kalian lihat perubahannya hari demi hari, dan akan menjadi sebuah toko yang lengkap.

Masih banyak sekali pekerjaan. Di luar jam kerja kantor sehari-hari (saya harus disiplin dalam hal ini), selain mengupdate website saya masih harus mengusahakan SEO berhasil, menanam backlink di sana sini, mendapatkan trafik yang tinggi, mengisi forum di mana-mana, dan seabrek tugas lainnya demi menyukseskan website ini.

Aku rela.. sungguh aku rela, bekerja sampai larut malam.

Dan hanya satu permintaan saya kepada kalian-kalian. Doakan saya berhasil ya.

Label: , , , , ,